minyak goreng cap sendok
BeliMinyak Ikan Dorang 1 Liter Dengan Pilihan Harga Termurah Juli 2022 Di Blibli. Dapatkan Gratis Ongkir, 2 Jam Sampai, Dan Bisa Langganan. Surabaya - IKAN DORANG Minyak Goreng Special [1 L] Rp41.200 (101) Terjual1 rb. IKAN DORANG Virgin Coconut Oil [250 mL/Botol] Rp64.000. [250 mL/Botol] + FREE Sendok Kayu.
Analisispengaruh promosi minyak goreng cap sendok terhadap volume penjualan di PT.Astra agro Lestari Tbk oleh: Rahmayantie Adie Analisis pengambilan keputusan strategi bauran pemasaran minyak goreng sawit merek cap sendok pada Pt Astra Agro Lestari, Tbk, Jakarta oleh: Marsudi, Endra Terbitan: (2010)
BeliSendok Goreng Online terdekat di Surabaya berkualitas dengan harga murah terbaru 2021 di Tokopedia! Pembayaran mudah, pengiriman cepat & bisa cicil 0%
LihatJuga. Analisis pengambilan keputusan strategi bauran pemasaran minyak goreng sawit merek cap sendok pada Pt Astra Agro Lestari, Tbk, Jakarta oleh: Marsudi, Endra Terbitan: (2010) ; Analisis pengaruh promosi minyak goreng cap sendok terhadap volume penjualan di PT.Astra agro Lestari Tbk oleh: Rahmayantie Adie
Site De Rencontre Gratuits En Belgique. Menampilkan 592753 produk untuk "Minyak" 1 - 60 of 592753Tambah ke WishlistMINYAK GORENG KEMASAN 5 BaratKUCEN 19Tambah ke WishlistBuy 2 Get 1 FREE Virgin Coconut Oil VCO Natira 250ml33% Indonesia 9Tambah ke WishlistMINYAK GORENG KEMASAN BaratUPEY 41Tambah ke WishlistMinyak Goreng Refill Rose Brand 2L38% SelatanJapfa Best Official 540Tambah ke Wishlist5L Borges Extra Light Olive Oil 5 Tangerangfitjoy 7Tambah ke WishlistMinyak Wijen Yo Guan Heng 110ml BaratSuket Teki Super Store 260Tambah ke WishlistBARCO Minyak Goreng Kelapa Murni Coconut Cooking Oil jerigen 5 1258Tambah ke WishlistSunco Minyak Goreng Botol 5 L28% SelatanSunCo Official Store 590Tambah ke WishlistTROPICAL 2X PENYARINGAN REFILL 2 LITER - MINYAK GORENG10% Pesona Depok 215Tambah ke WishlistSunco Minyak Goreng Refill 2L - Twinpack35% SelatanSunCo Official Store 931
FilterDapurPeralatan MasakPeralatan Makan & MinumMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 12rb+ produk untuk "sendok goreng" 1 - 60 dari 12rb+UrutkanAdfreemir Sendok Spatula Silikon Sutil Menggoreng Menumis Sendok Sayur - 3%Kab. Bekasifreemir Official 1 rb+AdSENDOK GORENG SUTIL SILIKON STAINLESS ANTI PANAS / SENDOK SOP KUAH - SENDOKGORENG, 5AdBakindo Sendok Sup Gold Sendok Kuah Gold Centong Kuah Gold Sendok 500+AdSpatula Sutil sendok Goreng 15%BekasiMiniValleyAdtatakan spatula tatakan sendok goreng garpu goreng rak wadah 40+Sutil Goreng Stainless Steel Sendok 13Sendok Saringan Masak Mie Sayur Rebusan Goreng Silikon Besar 100+Spatula Masak Zebra Sendok Goreng Nylon Slot Turner-Image III 1%MedanGalea 14SPATULA SENDOK GORENG / SODET KAYU / SUTIL KAYU 2%MedanMeriah Store 100+Sendok Goreng Sutil Sodet Spatula Stainless gagang 100+
CCP BATAS KRITIS MONITORING TINDAKAN KOREKSI PENCATATAN VERIFIKASI Prinsip 4 Prinsip 2 Prinsip 3 Apa Dimana Bagaimana Kapan Siapa Prinsip 5 Prinsip 6 Prinsip 7 Penerimaan bahan baku CPO Residu pestisida Pestisida DDT = ppm max Endosulfan = ppm max Aldrin/Dieldrin= ppm max Endrin = ppm max Heptachlor = ppm max Hexachlorobenzene = ppm max Hexachlorocyclohexane -Alfa = ppm max -Beta = ppm max -Gamma = ppm max Kandungan pestisida pada CPO Di bagian penerimaaan CPO dan di Laboratorium CoA Pemasok Uji laboratorium Setiap penerimaan CPO Asisten QA Tolak jika tidak memenuhi persyaratan mutu bahan baku. Log monitoring penerimaan CPO Log tindakan koreksi Log analisis mutu bahan baku CPO Evaluasi laporan monitoring. Evaluasi tindakan koreksi Evaluasi laporan analisis mutu bahan baku. Penerimaan Bleaching earth Dioksin, PB, Cd, Benzoa pyrene Dioksin = < 1 pg WHO - PCCD/F-TEQ/g Pb = < 10 mg/kg Cd = < 0,4 mg/kg Benzoa pyrene = < 1µg/kg Mutu BE Di Lab dan gudang penyimpanan BE CoA Uji laboratorium Setiap memasok BE Asisten QA Tolak jika tidak memenuhi persyaratan Log monitoring penerimaan BE. Log tindakan koreksi Log analisis mutu BE. Evaluasi laporan monitoring. Evaluasi laporan tindakan koreksi Evaluasi laporan analisis mutu. Deodorisasi Kadar kotoran Prooksidan metal Bahan yang mudah menguap pada 105oC = m/m Pengotor tidak larut = m/m Kandungan sabun = m/m Nilai asam = mg/kg Nilai peroksida = 10 miliekulivalen dari oksigen aktif/kg minyak. Suhu Tekanan vakum Caustic soda pada saat pembersih- an alat. Di ruang pengolahan bagian deodorisasi. Visual Uji mutu hasil deodorisasi Setiap hari Setiap bulan untuk uji laboratorium Asisten QA Kepala Proses Rework jika memungkinkan Stop proses dan eliminasi produk yang tidak sesuai Log monitoring proses deodorisasi Log tindakan koreksi Log laporan pembersihan dan perawatan mesin/alat. Evaluasi laporan monitoring. Evaluasi laporan tindakan koreksi Evaluasi laporan analisis mutu. Lampiran 20. Lanjutan Lembar Kerja Control Measures di PMG Cap Sendok, PT. Astra Agro Lestari, Tbk CCP BATAS KRITIS MONITORING TINDAKAN KOREKSI PENCATATAN VERIFIKASI Prinsip 4 Prinsip 2 Prinsip 3 Apa Dimana Bagaimana Kapan Siapa Prinsip 5 Prinsip 6 Prinsip 7 Fe = mg/kg max Cu = mg/kg max As = mg/kg max Pb = mg/kg max Pengemasan Kontaminasi pekerja TPC = 1000/g max Salmonella = absent in 25 g Yeasts = 10/g max Moulda = 10/g max Enterobacteriaceae = 10/g max E. Coli = absent /g Kebersihan karyawan Gejala penyakit pada karyawan. Ruang pengemasan Visual General check up berkala Setiap hari sebelum masuk ruangan Enam bulan sekali Kepala Packing Kepala Packing Jika ada yang sakit, maka dipulangkan untuk istirahat hingga sembuh Jika parah, maka diantar ke rumah sakit. Log monitoring sanitasi dan kesehatan pekerja. Log laporan tindakan koreksi Log laporan analisis mutu. Evaluasi laporan monitoring sanitasi pekerja. Evaluasi laporan tindakan koreksi KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. Berdasarkan hasil analisis kepuasan konsumen, maka PMG Cap Sendok perlu meningkatkan mutu minyak goreng khususnya pada atribut pelabelan sebesar 1 % dan atribut keamanan pangan, atribut kemasan serta atribut merek yang masing-masing sebesar 0,33 %. 2. PKS Rambutan telah menerapkan dan mendapat sertifikasi ISO 90012000, namun perlu adanya penerapan sistem HACCP untuk menjamin CPO yang dihasilkan aman untuk diolah sebagai produk pangan. Oleh karena itu, PKS Rambutan perlu memperbaiki dan melengkapi beberapa unsur HACCP, yaitu Kebijakan mutu, Pembentukan Tim HACCP, Personil dan Pelatihan, GMP, SSOP, Analisa bahaya potensial, serta Penetapan CCP jumlah CCP. 3. PMG Cap Sendok belum mendapat sertifikasi ISO 90012000 maupun sertifikasi HACCP, oleh karena itu perlu adanya upaya untuk menerapkan kedua sistem dengan melengkapi dan memperbaiki unsur-unsur yang terkandung dalam kedua sistem ini. Unsur yang perlu dilengkapi dan diperbaiki dalam sistem ISO 90012000 adalah komitmen manajemen; tanggung jawab, wewenang, dan komunikasi; SDM; infrastruktur; serta desain dan pengembangan. Unsur yang perlu dilengkapi dan diperbaiki dalam penerapan sistem HACCP adalah Personil dan Pelatihan, GMP, dan SSOP. 4. Alternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh pihak PKS Rambutan, PT. Perkebunan Nusantara III dalam mengendalikan mutu produknya saat ini adalah 1 peningkatan komitmen manajemen dalam pelaksanaan SOP Sortasi dan SMK3 yang ketat dalam peningkatan mutu bahan baku, 2 pembangunan sistem sanitasi/SSOP yang baik, 3 peningkatan standar mutu CPO sesuai standar importir dengan menganalisis mutu spesifik, yaitu DOBI, karoten, hidrokarbon, residu pestisida, 4 peningkatan kepercayaan konsumen terhadap mutu produk dengan memberikan jaminan mutu melalui sertifikasi HACCP, serta 5 pengembangan produk baru/diversifikasi produk yang mengekspoitasi keunggulan dalam mengatasi masalah lingkungan Contoh Land Application, pemanfaatan tandan kosong, pengurangan emisi metan dari limbah cair menjadi biogas, dan sebagainya. 5. Aternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh PMG Cap Sendok dalam mengendalikan mutu produknya saat ini adalah 1 pengembangan dan pelatihan SDM terutama terkait dengan sistem HACCP, 2 pemberian sertifikasi ISO dan HACCP untuk memberikan jaminan mutu kepada konsumen dalam peningkatan kualitas produk, 3 peningkatan teknologi produksi dengan perubahan mesin dan peralatan yang lebih maju, serta 4 pengembangan diversifikasi produk yang berorientasi ekspor, yaitu dengan mengadakan aliansi strategis dengan perusahaan minyak goreng asing dengan cara mem-blending minyak sawit dengan minyak kedelai, minyak sawit dengan minyak jagung, minyak sawit dengan minyak nabati lain di negara tujuan ekspor. SARAN Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut 1. Perlu adanya penelitian mengenai GAP Good Agricultural Practice, GHP Good Handling Practice, dan GDP Good Distribution Practice sebelum TBS sampai ke PKS mengingat mutu bahan baku TBS sangat menentukan mutu CPO dan mutu CPO sangat menentukan mutu minyak goreng. 2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai penerapan sistem HACCP di PKS dan PMG yang lain untuk mengetahui titik-titik kritis di setiap tahapan proses produksi mengingat kebutuhan akan sertifikasi sistem tersebut di masa mendatang sangat dibutuhkan terutama bagi kegiatan ekspor. FORMULASI STRATEGI PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN PRODUK CRUDE PALM OIL DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III DAN MINYAK GORENG DI PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk CHRISTIN IMELDA GIRSANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul Formulasi Strategi Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan Produk Crude Palm Oil di PT. Perkebunan Nusantara III dan Minyak Goreng di PT. Astra Agro Lestari, Tbk adalah karya saya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Oktober 2007 Christin Imelda Girsang F 351040151 ABSTRACT CHRISTIN IMELDA GIRSANG. Strategy Formulation of Quality Control and Food Safety Product of Crude Palm Oil at PT. Perkebunan Nusantara III and Cooking Oil at PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Under the direction of ENDANG GUMBIRA SA’ID, SAPTA RAHARJA and DONALD SIAHAAN. Deviation of CPO quality cause standard addition which be applied by CPO’s importer countries like environmental and food safety standard. Therefore, quality standard has been used by the food industry to fulfill the trade market and consumer through of quality management system on ISO 90012000 and food safety system with HACCP system approach. The aim of this study was formulating strategy of quality control based on quality management system and food safety management system. The research method and data analyze was done with some steps, there were 1 consumer survey with weighting AHP pairwise comparison and QFD, 2 the valuation of ISO 90012000 implementation with self assessment method ,3 the valuation of HACCP implementation with self assessment method, 4 the determination and valuation of internal-external factors with pairwise comparison, 5 the determination of company position with IE Matrix, and also 6 formulating the alternative formula of quality control strategy with SWOT Matrix. The result showed that the strategy should be done by PKS Rambutan were increasing commitment management to implementing SOP Standard Operating Procedure of grading and SMK3 tightly; building the better sanitation system/SSOP; increasing the production activity of specific quality DOBI, PAH, Dioxin, Pesticide residues, etc; increasing the customer loyalty with giving the quality assurance by HACCP certification;, and also developing new product/product diversification which employed the competitive advantage in solving environment problems. The strategy that could be done by PMG Cap Sendok were development and relevant training SDM especially with the system HACCP; increasing the product quality with give the quality assurance like ISO and HACCP certification; increasing the production technology by advance machine and equipment; and also developing new product/product diversification which export oriented by performing a alliance strategic with the frying oil foreign company by blending palm oil with soy oil, palm oil with corn oil, palm oil with the other of vegetation oil in state export target. Key words strategy, quality control, food safety, ISO 90012000, HACCP, Crude Palm Oil, cooking oil RINGKASAN CHRISTIN IMELDA GIRSANG. Formulasi Strategi Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan Produk Crude Palm Oil di PT. Perkebunan Nusantara III dan Minyak Goreng di PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Dibimbing oleh ENDANG GUMBIRA SA’ID, SAPTA RAHARJA dan DONALD SIAHAAN. Beberapa penyimpangan mutu CPO yang terjadi, mengakibatkan adanya penambahan standar yang diterapkan oleh negara-negara pengimpor CPO seperti standar lingkungan dan keamanan pangan. Oleh karena itu, untuk industri pangan diberlakukan standar mutu dalam memenuhi keinginan pasar dan konsumen melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu SMM dengan pendekatan ISO 9000 dan Sistem Manajemen Keamanan Pangan dengan pendekatan sistem Hazard Analysis Critical Control Point HACCP. Penelitian bertujuan untuk membuat suatu formulasi strategi pengendalian mutu berdasarkan Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Manajemen Keamanan Pangan. Metode penelitian dan analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu 1 survei konsumen dengan pembobotan AHP pairwise comparison dan Quality Function Deployment QFD, 2 penilaian penerapan ISO 90012000 dengan metode Self Assessment, 3 penilaian penerapan HACCP dengan metode Self Assessment, 4 penentuan dan penilaian faktor internal dan eksternal perusahaan dengan pairwise comparison, 5 penentuan posisi perusahaan dengan analisis Matriks IE, serta 6 perumusan formulasi strategi pengendalian mutu dengan analisis Matriks SWOT. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa strategi yang perlu dilaksanakan oleh pihak PKS Rambutan adalah peningkatan komitmen manajemen dalam pelaksanaan SOP Sortasi dan SMK3 yang ketat dalam peningkatan mutu bahan baku; pembangunan sistem sanitasi/SSOP yang baik; peningkatan standar mutu CPO sesuai standar importir dengan menganalisis mutu spesifik, yaitu DOBI, karoten, hidrokarbon, residu pestisida; peningkatan kepercayaan konsumen terhadap mutu produk dengan memberikan jaminan mutu melalui sertifikasi HACCP; serta pengembangan produk baru/diversifikasi produk yang mengekspoitasi keunggulan dalam mengatasi masalah lingkungan Land Application, pemanfaatan tandan kosong, pengurangan emisi metan dari limbah cair menjadi biogas, dan sebagainya. Strategi yang dapat dilaksanakan oleh PMG Cap Sendok adalah pengembangan dan pelatihan SDM terutama terkait dengan sistem HACCP; pemberian sertifikasi ISO dan HACCP untuk memberikan jaminan mutu kepada konsumen dalam peningkatan kualitas produk; peningkatan teknologi produksi dengan perubahan mesin dan peralatan yang lebih maju; serta pengembangan diversifikasi produk yang berorientasi ekspor dengan mengadakan aliansi strategis dengan perusahaan minyak goreng asing dengan cara mem- blending minyak sawit dengan minyak kedelai, minyak sawit dengan minyak jagung, minyak sawit dengan minyak nabati lain di negara tujuan ekspor. Kata kunci strategi, pengendalian mutu, keamanan pangan, ISO 90002000, HACCP, Crude Palm Oil, minyak goreng FORMULASI STRATEGI PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN PRODUK CRUDE PALM OIL DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III DAN MINYAK GORENG DI PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk CHRISTIN IMELDA GIRSANG Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Judul Tesis Formulasi Strategi Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan Produk Crude Palm Oil di PT. Perkebunan Nusantara III dan Minyak Goreng di PT. Astra Agro Lestari, Tbk NAMA Christin Imelda Girsang NRP F 351040151 Disetujui, Komisi Pembimbing Prof. Dr. Ir. Endang Gumbira Sa’id, MA. Dev Ketua Dr. Ir. Sapta Raharja, DEA Dr. Ir. Donald Siahaan Anggota Anggota Diketahui, Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Teknologi Industri Pertanian Dr. Ir. Irawadi Jamaran Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Formulasi Strategi Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan Produk Crude Palm Oil di PT. Perkebunan Nusantara III dan Minyak Goreng di PT. Astra Agro Lestari, Tbk”. Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian. Melalui kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Prof. Dr. Ir. Endang Gumbira Sa’id, Dr. Ir. Sapta Raharja, DEA; dan Dr. Ir. Donald Siahaan selaku komisi pembimbing atas segala curahan waktu, bimbingan, arahan, nasehat dan dorongan moral kepada penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini. Penghargaan dan ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Direktur Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan, Dr. Ir. Witjaksana Darmosarkoro yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengerjakan proyek penelitian ini. Secara khusus penulis menyampaikan rasa terima kasih yang terdalam kepada Staf/Pegawai Laboratorium Pengolahan Hasil dan Mutu Lab PAHAM-PPKS, Ibu Sabarida Silalahi, Bapak Pontas Siahaan, Ibu Ijah, Lia, Jhon, serta Maslan Sinaga atas bantuannya selama penulis berada di Medan dan dalam pengumpulan data di lapangan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ir. Rediman Silalahi selaku Manajer PKS Rambutan, PT. Perkebunan Nusantara III dan Bapak Pudjianto selaku General Manager PT. Astra Agro Lestari, Tbk divisi Refinery– Fractionation yang telah bersedia menjadi pakar dan memberikan banyak masukan selama penulis mengadakan penelitian di lapangan. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Ponten M. Naibaho PT. SUCOFINDO, Dr. Razak Purba PPKS, Drs. Wagino PKS Rambutan, Ir. Suyono PKS Rambutan, Ir. Darwin PT. AAL, Tbk, Makmur Siregar PT. AAL, Tbk, Ir. Irwanto PT. AAL, Tbk, serta Ir. Syarief Lambaga PT. MAL yang telah bersedia menjadi pakar dan memberikan curahan pemikiran dan pendapat dalam tesis ini. Demikian juga, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Staf/Pegawai PKS Rambutan, PT. Perkebunan Nusantara III dan PT. Astra Agro Lestari, Tbk divisi Refinery–Fractionation atas segala bantuannya selama penulis berada di lapangan. Rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada kedua orangtua tercinta, Ir. Annel Girsang dan Nella Samosir, beserta saudara-saudariku terkasih, Ir. Fransisca Juniaty; Hardi Utami, SE; Mona Yosefa, Fenny Krisna dan Anfrischa Chrisyofi yang tiada henti memberikan kasih sayang, doa dan dukungannya selama ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman GBI Ciomas Ministry, rekan-rekan TIP 2004, teman-teman PMK MEKAR, teman-teman Parmasi IPB, temen-temen LaPriezta, teman-teman Gladys, teman-teman Arini, atas kasih persaudaraan, persekutuan, dukungan doa, dan motivasinya kepada penulis selama ini. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis selama ini. Penulis menyadari bahwa tesis ini tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian demi kesempurnaannya di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Bogor, Oktober 2007 Christin Imelda Girsang RIWAYAT HIDUP Penulis adalah putri ketiga dari Bapak Ir. Annel Girsang dan Ibu Nella Samosir, yang dilahirkan di Pematangsiantar, Sumatera Utara pada tanggal 24 Mei 1980. Pada tahun 1999, penulis lulus dari SMU Negeri 1 Pematangsiantar dan diterima di Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Program Studi Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Bali. Setelah menyelesaikan studi strata satu dan memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian tahun 2004, penulis langsung melanjutkan studi pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Selama mengikuti perkuliahan di IPB, penulis pernah menjadi anggota MAKSI, pernah memperoleh piagam penghargaan dengan IPK dan beberapa kali mengikuti berbagai kegiatan ilmiah yang dilakukan baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... xii DAFTAR LAMPIRAN ... xiii PENDAHULUAN.. ... 1 Latar Belakang ... 1 Tujuan Penelitian ... 4 Ruang Lingkup Penelitian ... 4 Kegunaan Penelitian ... 5 TINJAUAN PUSTAKA ... 6 Mutu Pangan ... 6 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 2000 ... 7 Sistem Manajemen Keamanan Pangan ... 9 Keamanan Pangan ... 9 Good Manufacturing Practice GMP dan Sanitation Standard Operating Procedures SSOP ... 11 Hazard Analysis Critical Control Point HACCP ... 12 Crude Palm Oil CPO ... 14 Minyak Goreng Sawit... 18 METODOLOGI PENELITIAN ... 21 Kerangka Pemikiran ... 21 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23 Tata Cara Pengumpulan Data ... 23 Analisis Data... 25 Metode Pembobotan AHP ... 25 Metode Quality Function Deployment QFD ... 28 Metode Self Assessment ... 34 Metode Analisis SWOT... 34 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 37 PKS Rambutan, PT. Perkebunan Nusantara III Persero ... 37 Sejarah Perusahaan ... 37 Letak Pabrik ... 38 Struktur Organisasi Perusahaan ... 38 Produk dan Bahan Baku ... 39 Proses Produksi CPO ... 39 PT. Astra Agro Lestari, Tbk ... 53 Sejarah Perusahaan ... 53 Lokasi Pabrik ... 54 Struktur Organisasi Perusahaan ... 54 Produk dan Bahan Baku ... 57 Halaman ANALISIS QUALITY FUNCTIONAL DEPLOYMENT QFD ... 67 Konsumen CPO ... 67 Konsumen Minyak Goreng ... 75 PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU SMM ISO 9001 2000... 83 Manajemen Umum ... 83 Manajemen Pemasok... 86 Manajemen SDM dan Infrastruktur... 87 Manajemen Operasional ... 89 PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN HACCP.... 95 Kebijakan Mutu ... 96 Organisasi ... 97 Deskripsi Produk ... 98 Persyaratan Dasar ... 99 Bagan Alir Proses ... 117 Prinsip HACCP ... 118 Penanganan Konsumen... 121 Prosedur Recall... 121 Perubahan/Revisi/Amandemen Dokumen... 121 STRATEGI PENGENDALIAN MUTU ... 123 PKS Rambutan, PT. Perkebunan Nusantara III... 123 Faktor-Faktor Lingkungan Internal... 123 Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal ... 124 Analisis Matriks IFE dan EFE ... 125 Perumusan Alternatif Strategi ... 128 PMG Cap Sendok, PT. Astra Agro Lestari, Tbk ... 130 Faktor-Faktor Lingkungan Internal... 130 Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal ... 131 Analisis Matriks IFE dan EFE ... 132 Perumusan Alternatif Strategi ... 134 KESIMPULAN DAN SARAN ... 137 Kesimpulan... 137 Saran ... 137 DAFTAR PUSTAKA ... 139 DAFTAR TABEL Halaman 1. Produksi dan Ekspor CPO tahun 1994 – 2006 ... 16 2. Standar Mutu Minyak Sawit Berdasarkan SNI 01-2901-1992 ... 18 3. Standar Mutu Minyak Goreng Berdasarkan SNI 01-3741-2002 ... 19 4. Daftar Nama Pakar ... 24 5. Nilai dan Defenisi Pendapat Kualitatif dari Skala Perbandingan Saaty ... 26 6. Nilai Indeks Random RI ... 27 7. Model Matriks SWOT ... 36 8. Kriteria Kematangan TBS, Persyaratan Mutu dan Komposisi Panen yang Ideal ... 41 9. Hasil Analisis Kepentingan Antar Atribut Mutu CPO... 67 10. Hasil Analisis Prioritas Atribut Mutu CPO... 67 11. Hasil analisis Planning Matriks untuk Atribut CPO PKS Rambutan, PT. Perkebunan Nusantara III ... 69 12. Hasil Analisis Matriks Technical Proses CPO ... 69 1
Faktor-Faktor Lingkungan Internal Seperti halnya di PKS Rambutan, faktor-faktor lingkungan internal pada PMG Cap Sendok diperoleh berdasarkan hasil wawancara yang mendalam dengan para pakar dan tinjauan langsung ke lokasi penelitian. Faktor-faktor tersebut dikaji dari berbagai aspek internal yang berkaitan erat bagi peningkatan mutu CPO. Adapun faktor-faktor lingkungan internal tersebut dapat dilihat pada Tabel 36. Tabel 36. Faktor-Faktor Lingkungan Internal PMG Cap Sendok No Faktor Lingkungan Internal Bobot A. Kekuatan 1 Mutu bahan baku yang terjamin 2 Penanganan bahan baku yang baik 3 SOP yang baku 4 Pemeliharaan mesin dan peralatan 5 Tenaga kerja terlatih yang dimiliki 6 Dukungan keuangan yang kuat 7 Harga yang bersaing B. Kelemahan 1 Ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan 2 Teknologi proses yang sudah lama 3 Mesin dan peralatan yang sudah tua 4 Kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan 5 Fungsi dan fasilitas R & D yang terbatas 6 Infrastruktur yang kurang mendukung 7 Lokasi pabrik yang tidak mendukung 8 Fasilitas laboratorium yang kurang memadai 9 Sistem operasi sanitasi yang belum berjalan baik 10 Sistem pengemasan yang manual Berdasarkan Tabel 36 terlihat bahwa terdapat 17 faktor lingkungan internal, yang terdiri dari tujuh faktor yang menjadi kekuatan dan 10 faktor yang menjadi kelemahan. Kekuatan yang dimiliki perusahaan menjadi faktor yang sangat menguntungkan bagi aktivitas perusahaan, sedangkan kelemahan yang dimiliki perusahaan merupakan faktor yang bisa merugikan aktivitas perusahaan jika tidak ditangani dengan baik. Penilaian faktor lingkungan tersebut dilakukan dengan pairwise comparison dari metode AHP. Perhitungan bobot untuk faktor lingkungan dilakukan dengan bantuan software Expert Choice 2000. Tiga faktor kekuatan yang memiliki bobot tertinggi secara berurutan adalah mutu bahan baku yang terjamin penanganan bahan baku yang baik dan SOP yang baku sedangkan untuk faktor kelemahan adalah Ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan mesin dan peralatan yang sudah tua dan teknologi proses yang sudah lama Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi yang mendalam dengan para pakar dan tinjauan langsung di lokasi penelitian, diperoleh faktor-faktor lingkungan eksternal sebanyak 10 faktor yang terdiri dari lima faktor yang menjadi peluang dan lima faktor yang menjadi ancaman. Adapun faktor-faktor lingkungan eksternal dapat dilihat pada Tabel 37. Tabel 37. Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal PMG Cap Sendok No Faktor-faktor Lingkungan Eksternal Bobot A. Peluang 1 Diversifikasi produk dari CPO yang semakin beragam 2 Peningkatan konsumsi minyak goreng sawit di dunia 3 Peningkatan pola hidup sehat 4 Pola kemitraan yang baik 5 Hubungan dengan pemasok yang terbina baik D. Ancaman 1 Harga bahan baku CPO yang tinggi 2 Keberadaan industri yang sejenis 3 Perubahan teknologi proses yang terus berkembang maju 4 Tuntutan konsumen terhadap mutu yang semakin tinggi 5 Adanya substitusi produk yang sejenis Berdasarkan Tabel di atas, terlihat bahwa tiga faktor peluang paling utama adalah peningkatan pola hidup sehat hubungan dengan pemasok yang terbina baik dan pola kemitraan yang baik sedangkan tiga faktor ancaman utama yang mempengaruhi perusahaan dalam pengendalian mutu adalah tuntutan konsumen terhadap mutu yang semakin tinggi perubahan teknologi proses yang semakin berkembang maju dan harga bahan baku CPO yang tinggi Hasil penilaian peluang dan ancaman oleh masing-masing pakar dilakukan dengan pairwise comparison dari metode AHP. Keluaran hasil perhitungan pembobotan diolah menggunakan software Expert Choise 2000. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor Evaluation EFE Matriks Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor Evaluation EFE merupakan hasil pemodelan data dari faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Matriks IFE Internal Factor Evaluation digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting, sedangkan matriks EFE Eksternal Factor Evaluation digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal yang berkaitan dengan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Kedua matriks tersebut kemudian digabungkan ke dalam satu matriks yang disebut matriks IE internal eksternal. Tujuan matriks tersebut adalah untuk memperoleh data strategi yang lebih detail mengenai posisi internal dan eksternal perusahaan. Berdasarkan hasil analisis Matriks IE diperoleh total nilai faktor kekuatan sebesar 3,893 dan total nilai faktor kelemahan sebesar 1,448. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kekuatan internal perusahaan lebih besar dari pada kelemahan internal perusahaan. Hasil evaluasi faktor eksternal memperlihatkan bahwa total nilai peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan sebesar 3,070 dan total nilai ancaman sebesar 1,566. Hal tersebut memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki peluang eksternal yang lebih besar dibandingkan ancaman eksternal yang dihadapinya. Adapun Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor Evaluation EFE dapat dilihat pada Tabel 38. Tabel 38. Internal Factor Evaluation IFEdan External Factor Evaluation EFE Faktor Lingkungan Internal Bobot Rating Skor A. Kekuatan 1 Mutu bahan baku yang sesuai 0,325 4 1,300 2 Penanganan bahan baku yang baik 0,198 4 0,792 3 SOP yang baku 0,147 4 0,588 4 Pemeliharaan mesin dan peralatan 0,100 4 0,400 5 Tenaga kerja terlatih yang dimiliki 0,120 4 0,480 6 Dukungan keuangan yang kuat 0,057 3 0,171 7 Harga yang bersaing 0,054 3 0,162 Total nilai faktor kekuatan 3,893 B. Kelemahan 1 Ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan 0,227 2 0,454 2 Teknologi proses yang sudah lama 0,151 1 0,151 3 Mesin dan peralatan yang sudah tua 0,174 1 0,174 4 Kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan 0,027 2 0,054 5 Fungsi dan fasilitas R & D yang terbatas 0,022 1 0,022 6 Infrastruktur yang kurang mendukung 0,083 2 0,166 7 Lokasi pabrik yang tidak mendukung 0,107 1 0,107 8 Fasilitas laboratorium yang kurang memadai 0,044 1 0,044 9 Sistem operasi sanitasi yang belum berjalan baik 0,111 2 0,222 10 Sistem pengemasan yang manual 0,054 1 0,054 Total nilai faktor kelemahan 1,448 NILAI POSISI INTERNAL 2,445 C. Peluang 1 Diversifikasi produk dari CPO yang semakin beragam 0,063 3 0,189 2 Peningkatan konsumsi minyak goreng sawit di dunia 0,073 4 0,292 3 Peningkatan pola hidup sehat 0,385 3 1,155 4 Pola kemitraan yang baik 0,153 3 0,459 5 Hubungan dengan pemasok yang terbina baik 0,325 3 0,975 Total nilai faktor peluang 3,070 D. Ancaman 1 Harga bahan baku CPO yang tinggi 0,186 2 0,372 2 Keberadaan industri yang sejenis 0,101 1 0,101 3 Perubahan teknologi proses yang terus berkembang maju 0,258 1 0,258 4 Tuntutan konsumen terhadap mutu yang semakin tinggi 0,379 2 0,758 5 Adanya substitusi produk yang sejenis 0,077 1 0,077 Total nilai faktor ancaman 1,566 NILAI POSISI EKSTERNAL 1,504 Berdasarkan evaluasi faktor internal dan eksternal dapat diketahui bahwa posisi perusahaan berada pada sel VIII, dimana nilai posisi internal total nilai kekuatan-kelemahan adalah 2,445 dan nilai posisi eksternal total nilai peluang-ancaman adalah 1,504. Posisi perusahaan pada sel VIII menunjukkan strategi panen atau divestasi. Posisi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 10. TOTAL NILAI FAKTOR INTERNAL Kuat Sedang Lemah Tinggi I II III Sedang IV V VI TOTAL NILAI FAKTOR EKSTERNAL Lemah VII Posisi Perusahaan VIII IX Gambar 10. Posisi Matriks IFE dan EFE PMG Cap Sendok, PT. Astra Agro Lestari, Tbk Perumusan Alternatif Strategi Pengendalian Mutu Analisa terhadap lingkungan perusahaan memperlihatkan bahwa faktor lingkungan internal yang paling berpengaruh adalah bahan baku, produksi dan operasi, mesin dan alat serta sumber daya manusia, sedangkan faktor lingkungan eksternal yang paling berpengaruh adalah konsumen, teknologi proses, pemasok, pesaing dan produk substitusi. Analisis matriks IFE dan EFE memberikan hasil bahwa posisi PMG Cap Sendok berada pada sel VIII, dimana posisi perusahaan ini mendukung untuk melakukan strategi panen atau divestasi. Strategi panen atau divestasi jika diaplikasikan dalam matriks SWOT adalah strategi S-O, dimana PMG Cap Sendok menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Jika posisi perusahaan bergeser, maka perusahaan harus menyesuaikan strategi yang akan dilaksanakan. Adapun perumusan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT dapat dilihat pada Gambar 11. Berdasarkan kondisi dan analisis Matriks SWOT, maka alternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh pihak perusahaan dalam mengendalikan mutu produknya saat ini adalah sebagai berikut 1. Pengembangan dan pelatihan Sumber Daya Manusia SDM terutama terkait dengan sistem HACCP S2,3,5,6 & O2-3 2. Pemberian sertifikasi ISO dan HACCP untuk memberikan jaminan mutu kepada konsumen dalam peningkatan kualitas produk S1-7 & O2-5 3. Peningkatan teknologi produksi dengan perubahan mesin dan peralatan yang lebih maju S3-6 & O1-4 4. Pengembangan diversifikasi produk yang berorientasi ekspor, yaitu dengan mengadakan aliansi strategis dengan perusahaan minyak goreng asing dengan cara mem-blending minyak sawit dengan minyak kedelai, minyak sawit dengan minyak jagung, minyak sawit dengan minyak nabati lain di negara tujuan ekspor. S5-6 & O1,4. Internal Factors Analysis Strategic IFAS Eksternal Factors Analysis Strategic EFAS KEKUATAN S 1. Mutu bahan baku yang sesuai 2. Penanganan bahan baku yang baik 3. SOP yang baku 4. Pemeliharaan mesin dan peralatan yang sudah tua 5. Tenaga kerja terlatih yang dimiliki 6. Dukungan keuangan yang kuat 7. Harga yang bersaing KELEMAHAN W 1. Ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan 2. Teknologi proses yang sudah lama 3. Mesin dan peralatan yang sudah tua 4. Kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan 5. Fungsi dan fasilitas R & D yang terbatas 6. Infrastruktur yang kurang mendukung 7. Lokasi pabrik yang tidak mendukung 8. Fasilitas laboratorium yang kurang memadai 9. Sistem operasi sanitasi yang belum berjalan baik 10. Sistem pengemasan yang manual PELUANG O 1. R&D yang berkembang maju 2. Peningkatan konsumsi minyak goreng sawit di dunia 3. Peningkatan pola hidup sehat 4. Pola kemitraan yang baik 5. Tersedianya pemasok bahan baku Strategi S-O 1. Pengembangan dan pelatihan SDM terutama terkait dengan sistem HACCP S2,3,5,6 & O2-3 2. Sertifikasi ISO dan HACCP untuk memberikan jaminan mutu kepada konsumen dalam peningkatan kualitas produk S1-7 & O2-5. 3. Peningkatan teknologi produksi dengan perubahan mesin dan peralatan yang lebih maju S3-6 & O1-4. 4. Pengembangan diversifikasi produk yang berorientasi ekspor, yaitu dengan mengadakan aliansi strategis dengan perusahaan minyak goreng asing dengan cara mem-blending minyak sawit dengan minyak kedelai, minyak sawit dengan minyak jagung, minyak sawit dengan minyak nabati lain di negara tujuan ekspor. S5-6 & O1,4. Strategi W-O 1. Efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan produksi W1-4 & O2,5 2. Peningkatan teknologi produksi dengan perubahan mesin dan peralatan yang lebih maju W2-5,8,10 & O1-4 3. Pembangunan sistem operasi sanitasi yang baik / SSOP W6-10 & O3 4. Peningkatan kualitas produk dengan cara memproduksi makanan yang baik / membangun sistem GMP W1-10 & O1-5 5. Pembangunan kemitraan yang lebih baik dengan pemasok W1,4,7 & O4-5 ANCAMAN T 1. Harga bahan baku CPO yang tinggi 2. Keberadaan industri yang sejenis 3. Perubahan teknologi proses yang semakin berkembang maju 4. Tuntutan konsumen terhadap mutu yang semakin tinggi 5. Adanya substitusi produk yang sejenis Strategi S-T 1. Peningkatan kualitas produk dengan kinerja yang tinggi S3,5,7 & T1-5 2. Peningkatan teknologi produksi S2-7 & T2-3 3. Pengembangan produk baru/diversifikasi produk S1-5,7 & T2,3,5 4. Pembangunan kepercayaan konsumen dengan sistem jaminan mutu yang tersertifikasi S1-7 & T2-5 Strategi W-T 1. Pembangunan kemitraan yang lebih baik dengan pemasok W1,4 & T1,2,5 2. Penerapan sistem GMP W2-4, 6-10 & T2-5 3. Penerapan sistem SSOP W3,6-10-10 & T2,4 4. Penerapan sistem jaminan mutu yang tersertifikasi W2-4,6-10 & T2-5
Sajian Sedap Siapa yang Tidak Tertarik Kalau Disajikan Resep Mi Capcay Goreng - Resep Mi Capcay Goreng yang lezat ini bisa meriahkan suasana sarapan besok pagi, lo. Tekstur mi yang renyah dan tumisan yang lezat hadir dalam Resep Mi Capcay Goreng ini. Yuk, contek Resep Mi Capcay Goreng kalau bingung mau masak apa besok pag. Baca Juga Resep Mi Goreng India Enak, Hidangan Sarapan Praktis Dengan Aroma Kari yang Nikmat Waktu 45 Menit Sajian 5 Porsi Bahan4 buah ifumi siap pakai goreng sebentar4 siung bawang putih, cincang kasar100 gram ayam fillet, iris miring5 butir bakso sapi, iris tipis10 butir telur puyuh rebus1 buah wortel, iris tipis1 bonggol kecil kembang kol, potong per kutum3 lembar jamur kuping, rendam, potong-potong5 batang caisim, potong-potong1 sendok makan saus tiram1/2 sendok makan kecap ikan1 sendok teh garam1/4 sendok teh merica bubuk1/2 sendok teh gula pasir400 ml air1 sendok makan tepung sagu, larutkan dengan 2 sendok makan air1 batang daun bawang, potong miring1/2 sendok teh minyak wijen2 sendok makan minyak untuk menumis Cara Membuat Capcay Goreng 1. Panaskan minyak. Tumis bawang putih sampai harum. Masukkan ayam. Tumis sampai berubah warna. 2. Tambahkan bakso, telur puyuh, wortel, kembang kol, dan jamur kuping. Tumis sampai layu. 3. Masukkan caisim, saus tiram, kecap ikan, garam, merica, dan gula. Aduk rata. 4. Tuang air. Masak sampai mendidih. Tambahkan larutan tepung sagu. Aduk sampai kental dan matang. Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
minyak goreng cap sendok